26.1.12

Kerendahan Hati ~ Taufik Ismail


Kalau engkau tak mampu menjadi beringin

yang tegak di puncak bukit

Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,

yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,

Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang

memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya

Jadilah saja jalan kecil,

Tetapi jalan setapak yang

Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten

tentu harus ada awak kapalnya….

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi

rendahnya nilai dirimu

Jadilah saja dirimu….

Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Makna Sebuah Titipan ~ WS Rendra


Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa :

sesungguhnya ini hanya titipan,

bahwa mobilku hanya titipan Allah

bahwa rumahku hanya titipan Nya,

bahwa hartaku hanya titipan Nya,

bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,

mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku,

apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu

diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,

kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian,

kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan

bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,

kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit,

kutolak kemiskinan,

seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti

matematika:

aku rajin beribadah,

maka selayaknyalah derita menjauh dariku,

dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,

dan bukan kekasih.

Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,

dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,

hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

#fiksimini# Jalan Kita Berbeda


ketika kau membuka dan membaca pesan itu,, aku hanya bingung dengan apa yang kau pikirkan.. mengapa bisa begitu?? padahal.. padahal.. kau tahu apa yang harus kau lakukan.. begitupun aku.. kita telah memilih jalan yang berbeda..






kenapa harus berbeda? ya karena jalan kita memang berbeda,.. walau tujuan kita adalah sama. Rumah. Menuju tempat yang paling nyaman untuk kau bersandar.. Melepas penat dan menabur impian,, ...setelah lama kau berpetualang,, mengejar mimpi.. Namun harus kau sadari, bahwa mimpimu yang sebenarnya ada disana,, di Rumah.. Walau memang rumah kita berbeda..





Rumahmu dan rumahku.. Semoga dapat menjadi jalan untuk kita,, agar suatu saat nanti,, kita bisa memiliki rumah yang berdampingan di surga.. Walau aku tak ...habis pikir.. Mengapa?? ya inilah takdir kita,, jalan yang harus kita tempuh,, jarak yang harus kita rengkuh,,. Menaklukkan segala ego yang bersemayam di dada.. Menjadi pemenang dalam suka maupun duka,, tentu saja,, tetap saja,, lewat jalan yang berbeda.. Menuju muara yang sama.. Surga..





Ada apa denganmu?? Sungguh aku tak tahu.. Seharusnya aku yang tanya begitu.. Yang aku tahu adalah,, jalan menuju surga dan ridha penuh onak dan duri.. Apakah semuanya harus menyerah ketika setitik luka menerjang?? Bukankah jalan juang itu m...emang berat dan penuh tantangan?? Jangan menambah luka dengan terjatuh dan kembali meregang sakit karena terluka.. Jalan ini masih panjang.. Sepanjang perjalanan kehidupan yang tak tahu kan berhenti dimana.. Marilah kita cari ujung dari perjalanan penuh ujian ini,, kembali kepada jalan yang telah digariskan dalam kehidupan kita masing-masing.. Aku ingin ku melihatmu pada ujung jalan ini,, begitu juga sebaliknya.. Aku ingin tak ada yang berpaling dan menyerah di tengah perjalanan.. Kenapa perjuangan itu pahit?? karena surga itu manis..





Kembalilah ke jalanmu.. Tak perlu melihat ke belakang pada kehidupanmu yang lalu.. Pandanglah dengan lekat orang-orang yang mencintaimu,, menginspirasi hidupmu,, yang telah men...yediakan hidangan terlezat di rumahmu.. Misi hidup kita,, jangan pernah terlupa.. Jadikan itu sebagai azzam ketika kau merasa lelah berada pada jalanmu yang telah berbeda.. Tetaplah menatap kehidupan dengan tersenyum penuh kemenangan,, karena musuhmu nyata.. Dan yang terbesar ada pada dirimu.. Selamat menempuh perjalanan itu.. Sampai bertemu di akhir cerita,, karena bukankan kita berjalan untuk sebuah akhir yang sama??





Sudahi pernyataan itu karena hanya akan membuatmu dan membuatku terpaku.. Jadikan kesakitan atau masa lalu yang pahit sebagai motivasi untuk kebaikan di masa depanmu.. Jangan mengulang kesalahan itu.. Tatap masa de...pan dengan penuh keyakinan.. Bukankah pengendara motor menggunakan spion untuk melihat ke belakang hanya sesekali saja?? Tidak untuk selamanya.. Jalanmu adalah di depan.. Tantanganmu adalah masa kini dan harapanmu aalah masa depan.. Ingat pesanku,, aku ingin melihatmu di akhir perjalanan,, menjadi seorang pemenang.. Begitupun aku.. Aku akan memenangkan ujian hidupku.. Kau akan melihatku tersenyum di akhir nanti.. Kau pun akan melihatku tersenyum sepanjang perjalanan.. Aku berjanji pada Tuhanku, pada diriku, juga padamu, bahwa aku akan menjadi pemenang..





#goresantintatanpaamakna#

#smd.24.12.2010#